Pergilah!

Ombak menyisipkan riak

Menghantam karang .. hancurkan koral

Sehabis-habisnya

Menggulung bongkahan menjadi serpihan

Berdebur, memecah kepasir lalu berderai

Terseret kembali menuju lautan

Pergilah bersama angin wahai dukaan !

Rasa

gejolak ini

meruntuhkan benteng-benteng akal

getarnya tak mampu lagi teredam

semburat malu

ambisi ingin

derap-derap hati

dengarkah kau ??

mereka menyeruak, bejubel,

berlomba keluar dari tunduknya pandang

bersenandung dalam lembutnya kata

menari dalam gemulai bahasa jiwa

mengepak ! lebar membentang

terbang tinggi

Wahai Yang Maha Kasih ..

Kuharap aku tidak jatuh, tersungkur, dan berurai

Dalam cinta tanpa karunia-Mu

Tidakkah fitrah ini terlalu besar untukku Robbi ??

Untukmu yang Tak Bisa ku Sebut Namanya

untukmu yang tak bisa kusebut namanya

jika suratan telah memanggil, mampir

pinanglah aku dengan mahar penuh arti

syarat akan makna

penuh dengan luapan cinta dalam cinta-Nya

imamku ..

aku ingin tua bersamamu

tanpa sedikitpun khawatir hatimu pergi dariku

By: PADC & Asmanadia

Rindu

Adalah malam, yang tak sabar menunggu embun pagi datang

Hingga memilih berdialog dengan bulan

Ketidaktentraman, buat terpejam

Melukis bayang dikelopak mata

Tentang senyum, tentang tawa

Yang masih tersimpan dihati

Tentang dusta, “aku baik-baik saja” !

kendati ribuan beton hujami jiwa

Tentang harap yang tak pernah sekarat

Tentang air yang kau tuang dipadang pasir

Tentang percikkan rasa yang kunikmati,

Sebelum ku tau itu sangat menyiksa hati

Tentang  detak jantung, yang mendaras satu nama

Yaa, Tentang anda ..